Příspěvky v blogu od uživatele Hasan Basri

Komukoliv v Internetu

Setiap kali lihat foto Kakbah di timeline media sosial, selalu ada rasa rindu yang sulit dijelaskan. Aku sering mampir ke website pusat umroh, cuma buat lihat paket perjalanan dan baca testimoni jamaah. Waktu itu, aku masih berpikir, “Kapan ya aku bisa ke sana?” Tapi ternyata, semua berawal dari keberanian untuk memulai.

Aku bukan orang bergaji besar, tapi aku percaya satu hal: kalau niat ibadah sudah kuat, Allah سبحانه وتعالى pasti kasih jalan.

Waktu pertama kali aku niat Umroh, jujur aja sempat minder. Biayanya kelihatan besar banget. Tapi aku mulai baca-baca tentang strategi menabung Umroh di internet. Banyak yang bilang, “Mulailah dari kecil, tapi rutin.”

Akhirnya aku bikin rekening baru khusus tabungan Umroh. Setiap gajian, aku langsung sisihkan 10% tanpa banyak mikir. Kalau ada rezeki tambahan, aku masukkan juga ke sana.

Lucunya, semakin aku disiplin, semakin banyak aja pintu rezeki yang terbuka. Kayak proyek freelance tambahan, bonus kecil dari kantor, bahkan hadiah undian. Aku yakin itu bentuk pertolongan Allah سبحانه وتعالى untuk yang sungguh-sungguh berniat ibadah.

Sekitar 8 bulan kemudian, tabungan mulai terasa bentuknya. Dari situ aku mulai browsing lebih serius soal biro perjalanan. Aku ingin bukan hanya Umroh biasa, tapi kalau bisa, sekalian mampir ke Dubai.

Bukan semata-mata liburan, tapi aku penasaran melihat bagaimana umat Islam bisa hidup modern tanpa kehilangan identitas keislaman. Dari hasil riset, aku menemukan paket umroh plus dubai — yang ternyata nggak sejauh yang aku kira biayanya.

Saat itu, harga paket di kisaran Rp45–55 juta, tergantung musim dan fasilitas hotelnya. Aku langsung buat target menabung selama 18 bulan, dan memperlakukan tabungan itu seperti cicilan ke diri sendiri.

Setelah banyak tanya dan baca testimoni, aku mantap pilih Pusat Umroh. Alasannya simpel: mereka transparan soal harga dan itinerary. Ada bimbingan sebelum keberangkatan, visa dibantu, bahkan dijelaskan juga jadwal city tour di Dubai.

Yang paling penting, mereka punya izin resmi dan review-nya positif. Aku nggak mau asal pilih travel, apalagi ini perjalanan ibadah. Setiap detail, dari hotel, transportasi, hingga pendamping, semuanya harus terpercaya.

Waktu itu masih nggak percaya ketika tiket pesawat sudah di tangan. Dari Jakarta ke Jeddah, lalu menuju Makkah. Saat pertama kali melihat Ka’bah, air mataku langsung menetes. Semua perjuangan menabung selama ini terbayar lunas.

Rasanya luar biasa… bisa berdiri di depan rumah Allah سبحانه وتعالى, berdoa, bersujud, dan menangis dalam haru.

Selama di Makkah dan Madinah, aku benar-benar merasakan ketenangan yang nggak pernah aku rasakan sebelumnya. Setiap langkah di Tanah Suci terasa penuh berkah dan makna.

Setelah ibadah Umroh selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju Dubai. Aku nggak pernah menyangka bisa menjejak kota futuristik ini. Dari bandara aja sudah terasa kemewahannya. Tapi di balik kemegahan itu, aku belajar sesuatu: kemajuan dan keimanan bisa berjalan berdampingan.

Di Dubai, kami diajak city tour — mulai dari Burj Khalifa, Dubai Miracle Garden, hingga singgah di Jumeirah Mosque. Rasanya seperti membuka jendela baru kehidupan. Setelah menyelami spiritualitas di Tanah Suci, kini aku belajar arti syukur di tengah dunia modern.

Paket umroh plus dubai benar-benar memberikan keseimbangan: antara ibadah yang khusyuk dan pengalaman baru yang membuka wawasan.

Sepulangnya ke Indonesia, aku sering cerita ke teman-teman kantor. Banyak yang bilang, “Pasti mahal, ya?” Aku cuma senyum dan bilang, “Kalau mulai nabung dari sekarang, insyaAllah bisa.”

Aku selalu bilang ke mereka, kuncinya bukan banyaknya uang, tapi seberapa kuat niat dan konsistensi. Karena perjalanan ke Tanah Suci bukan sekadar wisata rohani — ini adalah perjalanan hati.

Dulu aku pikir butuh gaji besar untuk bisa Umroh. Sekarang aku tahu, yang lebih penting adalah keberanian untuk memulai, dan memilih mitra yang amanah seperti Pusat Umroh.

Kalau kamu juga ingin memulai langkah menuju Tanah Suci, ini beberapa tips dariku:

  1. Buat rekening khusus Umroh. Jangan dicampur dengan dana harian supaya nggak tergoda.

  2. Disiplin menabung tiap bulan. Sekecil apapun, asal rutin, hasilnya akan terasa.

  3. Cari travel terpercaya. Jangan hanya tergiur harga murah. Pastikan punya izin resmi dan bimbingan ibadah.

  4. Pilih paket sesuai kebutuhan. Kalau ingin pengalaman lebih luas, pertimbangkan umroh plus dubai karena kamu dapat dua pengalaman sekaligus: ibadah dan wisata.

Kini setiap kali aku lihat foto Dubai dan Ka’bah di dinding kamar, aku cuma bisa tersenyum. Semua itu berawal dari niat dan langkah kecil.

Jadi kalau kamu punya keinginan yang sama, jangan tunggu “nanti” atau “kalau sudah cukup uang.” Mulailah sekarang. Sisihkan sedikit demi sedikit, dan biarkan Allah سبحانه وتعالى menyempurnakannya di waktu terbaik.

Dan siapa tahu, suatu hari nanti kamu juga akan berdiri di padang pasir Dubai, menatap langit senja, dengan hati penuh syukur setelah menunaikan umroh plus dubai yang penuh makna.